Ziarah ke Makam Kerabat dan Sahabat
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ
الْقُبُوْرِ ثُمَّ بَدَا لِى أَلاَ فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُرِقُّ الْقَلْبَ وَتُدْمِعُ
الْعَيْنَ وَتُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ فَزُوْرُوْا وَلاَ تَقُوْلُوْا هُجْرًا (أخرجه الحاكم
رقم 1393 و البيهقى فى السنن الكبرى رقم 6990 وفى شعب الإيمان رقم 9289 عن انس
واصله في الصحيحين)
"Rasulullah
Saw bersabda: (dahulu) saya melarang kalian ziarah kubur, kamudian menjadi
jelas bagi saya, maka berziarahlah. Sebab ziarah kubur dapat melunakkan hati,
meneteskan air mata, dan mengingatkan akhirat. Berziarahlah dan
jangan berkata yang tidak baik (menjerit dan meratapi)" (HR al-Hakim No
1393, al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra No 6990 dan Syu'ab al-Iman
No 9289 dari Anas)
عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ أَنًّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُنْتُ
نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا وَاجْعَلُوْا زِيَارَتَكُمْ
لَهَا صَلاَةً عَلَيْهِمْ وَاسْتِغْفَارًا لَهُمْ (رواه الطبراني في المعجم
الكبير رقم 1403 وقال الهيثمي وفيه يزيد بن ربيعة الرحبي وهو ضعيف اهـ مجمع
الزوائد ومنبع الفوائد 3 / 86)
"Diriwayatkan
dari Tsauban bahwa Rasulullah Saw bersabda: (dahulu) saya melarang kalian
ziarah kubur, maka berziarahlah, dan jadikan ziarah kalian sebagai doa dan
ampunan bagi mereka" (HR al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir No
1403. al-Haitsami berkata: di dalam sanadnya ada Yazid bin Rabi'ah, ia dlaif)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَزُوْرُ قَبْرَ
أَخِيْهِ وَيَجْلِسُ عِنْدَهُ إِلاَّ اسْتَأْنَسَ بِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ حَتَّى يَقُوْمَ
"Diriwayatkan
dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: Tak seorang pun yang
berziarah ke makam saudaranya dan duduk di dekatnya, kecuali ia merasa senang
dan menjawabnya hingga meninggalkan tempatnya"
Al-Hafidz al-Iraqi memberi penilaian terkait status hadis
ini:
قَالَ
الْحَافِظُ الْعِرَاقِي أَخْرَجَهُ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا فِي الْقُبُوْرِ وَفِيْهِ
عَبْدُ اللهِ بْنُ سَمْعَانَ وَلَمْ أَقِفْ عَلَى حَالِهِ وَرَوَاهُ ابْنُ عَبْدِ
الْبَرِّ فِي التَّمْهِيْدِ مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ عَبَّاسٍ نَحْوَهُ وَصَحَّحَهُ عَبْدُ
الْحَقِّ اْلأَشْبِيْلِيِّ (تخريج أحاديث الإحياء 4 / 216)
"Hadis ini
diriwayatkan oleh Ibnu Abi al-Dunya dalam al-Qubur. Di dalam sanadnya terdapat
Abdullah bin Sam'an, saya tidak mengetahui perilakunya. Hadis yang sama
diriwayatkan oleh Ibnu Abdilbarr dari Ibnu Abbas dan disahihkan oleh Abdulhaqq
al-Asybili" (Takhrij Ahadits al-Ihya IV/216)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ رَجُلٍ كَانَ يَعْرِفُهُ
فِى الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِلاَّ عَرَفَهُ وَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ
(رواه
الخطيب في التاريخ 6 / 137 وابن عساكر 10 / 380 عن أبى هريرة وسنده جيد ورواه عبد
الحق في الأحكام وقال : إسناده صحيح كما في القليوبي)
"Rasulullah
Saw bersabda: Tidak seoramgpun yang melewati kuburan temannya yang pernah ia
kenal ketika di dunia dan mengucap salam kepadanya, kecuali ia mengenalnya dan
menjawab salamnya" (HR al-Khatib al-Baghdadi dalam al-Tarikh VI/137
dan Ibnu 'Asakir X/380 dari Abu Hurairah. Dan sanadnya baik, juga diriwayatkan
oleh Abdulhaqq dalam al-Ahkam, ia berkata: Sanadnya sahih)
وَفِي اْلأَرْبَعِيْنَ
الطَّائِيَّةِ رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
آنَسُ مَا يَكُوْنُ الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِذَا زَارَهُ مَنْ كَانَ يُحِبُّهُ فِي
دَارِ الدُّنْيَا (الحافظ جلال الدين السيوطي في بشرى الكئيب
بلقاء الحبيب 1 / 10 وشرح الصدور بشرح حال
الموتى والقبور 1 / 202)
"Disebutkan
dalam kitab Arba'in al-Thaiyah bahwa diriwayatkan dari Rasulullah Saw: Sesuatu
yang paling membahagiakan pada mayat di kuburnya adalah ketika ia diziarahi
oleh orang yang ia cintai ketika hidup di dunia" (al-Hafidz Jalaluddin
al-Suyuthi dalam Busyra al-Kaib I/10 dan Syarh al-Shudur I/202)
قَالَ
ابْنُ الْقَيِّمِ اْلأَحَادِيْثُ وَاْلآثَارُ تَدُلُّ عَلَى أَنَّ الزَّائِرَ مَتَى
جَاءَ عَلِمَ بِهِ الْمَيِّتُ وَسَمِعَ سَلاَمَهَ وَأَنِسَ بِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ
وَهَذَا عَامٌّ فِي حَقِّ الشُّهَدَاءِ وَغَيْرِهِمْ فَإِنّهُ لاَ يُوَقَّتُ قَالَ
وَهُوَ أَصَحُّ (بشرى الكئيب بلقاء الحبيب للحافظ جلال الدين السيوطي 1 /
10)
"Ibnu
al-Qayyim (murid Ibnu Taimiyah) berkata: Hadis dan dalil dari para Sahabat
menunjukkan bahwa ketika peziarah datang, maka mayit mengenalnya, mendengar
salamnya, senang dengan kedatangannya dan menjawab salamnya. Hal ini berlaku
umum, baik untuk orang yang mati syahid atau yang lainnya, dan hal ini berlaku
setiap waktu. Ibnu al-Qayyim berkata: Ini adalah pendapat yang lebih kuat"
(al-Hafidz Jalaluddin al-Suyuthi dalam Busyra al-Kaib I/10)
Silahkan isi komentar yang sopan, dan sesuai dengan konten, dan jangan menyisipkan link aktif maupun non aktif.
EmoticonEmoticon