Rasulullah Saw Tak Pernah Menolak
Kirim Pahala
Hadis Pertama: ‘Puasa Atas
Nama Orang Mati’
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى
مَاتَتْ ، وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ ، أَفَأَقْضِيهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ - قَالَ
- فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى » (رواه البخاري 1953 ومسلم
3749)
Dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa
ada seorang laki-laki datang kepada Rasullah Saw, ia berkata: “Wahai Rasul, ibu
saya meninggal dan punya tanggungan puasa 1 bulan. Apakah saya tunaikan puasa
atas nama beliau?” Rasulullah Saw menjawab: “Ya. Dan hutang kepada Allah lebih
berhak untuk ditunaikan” (HR Bukhari No 1953 dan Muslim No 3749)
Hadis Kedua: ‘Haji Atas
Nama Orang Mati’
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - أَنَّ امْرَأَةً مِنْ
جُهَيْنَةَ جَاءَتْ إِلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّى
نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ ، فَلَمْ تَحُجَّ حَتَّى مَاتَتْ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا قَالَ
« نَعَمْ . حُجِّى عَنْهَا ، أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ
قَاضِيَةً اقْضُوا اللَّهَ ، فَاللَّهُ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ » (رواه البخاري 1852
ومسلم 2753)
Hadis Ketiga: ‘ٍSedekah Atas Nama Orang
Mati’
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِرَسُولِ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِنَّ أُمَّهُ تُوُفِّيَتْ أَيَنْفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ
عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » . قَالَ فَإِنَّ لِى مِخْرَافًا وَأُشْهِدُكَ أَنِّى قَدْ
تَصَدَّقْتُ عَنْهَا
(رواه البخاري 2770)
Dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa
ada seorang lelaki berkata kepada Rasullah Saw: “Wahai Rasul, ibu saya
meninggal, apakah bisa bermanfaat jika saya bersedekah atas nama beliau?”
Rasulullah Saw menjawab: “Ya.” Lelaki itu berkata: “Saya memiliki sebidang
tanah, saksikanlah saya bersedekah atas nama ibu saya” (HR Bukhari No 2770)
Tidak pernah sekalipun Rasulullah
Saw menolak kirim pahala kepada orang yang telah wafat. Semua dijawab oleh
Rasulullah dengan “Ya”. Seandainya ada yang tidak sampai, maka niscaya akan
dijelaskan oleh Rasulullah Saw. Baik kiriman dzikir, bacaan al-Quran dan
sebagainya.
Bahkan Rasulullah Saw menjelaskan
dalam hadis sahih, bahwa kalimat dzikir adalah sedekah:
عَنْ أَبِى ذَرٍّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ rقَالُوا للنَّبِيِّ صلى الله عليه وسـلم يَارَسُـولَ
الله ذَهَبَ أَهْلُ الدُّ ثُّورِ باْلأُجُوْرِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَ يَتَصَدَّ قُونَ بِفُضَولِ
أَمْوَا لِهِمْ قَالَ أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ
تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ
تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً (رواه مسلم, 1674).
"Dari Abu Dzarr t,
ada beberapa sahabat bertanya kepada Nabi r, "Ya Rasulullah,
orang-orang yang kaya bisa (beruntung) mendapatkan banyak pahala. (Padahal)
mereka shalat seperti kami shalat. Mereka berpuasa seperti kami berpuasa.
Mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka. Nabi r
menjawab, "Bukankah Allah I telah menyediakan
untukmu sesuatu yang dapat kamu sedekahkan? Sesungguhnya setiap satu tasbih
(yang kamu baca) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid
adalah sedekah, dan setiap bacaan La ilaaha Illallah adalah sedekah."
(HR. Muslim,[1674]).
Dan sesuai kesepakatan ulama
Ahlisunnah, ‘Sedekah sampai kepada orang yang telah wafat’
Silahkan isi komentar yang sopan, dan sesuai dengan konten, dan jangan menyisipkan link aktif maupun non aktif.
EmoticonEmoticon